Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Dua Tokoh Ahlussunah Dalam Sepanjang Sejarah

[DUA TOKOH AHLUSSUNAH DALAM SEPANJANG SEJARAH] Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik amir adalah amir yang memimpin penaklukannya, dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukkannya." (HR Bukhari). Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Al-Asy'ari QADHI' IBNU SYADDAD mengatakan : Sultan Shalahuddin memiliki Aqidah yang lurus, banyak berdzikir kepada ALLAH Ta’ala, Aqidahnya didasari oleh dalil-dalil dengan perantara melalui pembahasan bersama para ahlul ilmi dan para ulama besar. [An-Nawadir As-Sulthaniyah : Halaman 34] IMAM TAQIYUDDIN AL-MAQRIZI mengatakan : Adapun dalam masalah Aqidah, maka Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi juga mendorong semua masyarakatnya untuk mengikuti Aqidah Syaikh Abul Hasan Al-Asy'ari. [Al-Mawa’izh Wal I’tibar : 3/84] Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai enam bahasa saat berumur 21 tahun.  Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin al Ayyubi (pahlawan I...

Shalat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal

Shalat Sunnah 8 Rakaat di Bulan Syawal UBUDIYAH Bentangan ibadah sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu haditsnya tidaklah terbatas. Mulai dari menghindarkan duri di jalanan hingga dzikir kepada Allah subhanahu wata'ala . Semuanya tergolong dalam ibadah. Begitu luasnya ruang ibadah hingga seseorang tidak mungkin mengetahui batas-batas antara ibadah dan yang bukan ibadah kecuali mereka yang sombong. Karena segala seseuatu yang dilakukan seorang hamba dengan niat mengabdi kepada Allah dapat digolongkan sebagai ibadah. Luasnya ruang ibadah inilah yang membedakan besaran ibadah seorang hamba dengan hamba lainnya. Mereka yang memiliki banyak pengetahuan agama, memiliki peluang besar untuk memperbanyak ibadah, begitu juga sebaliknya. Mereka yang minim pengetahuan agamanya peluang ibadahnya pun tidak maksimal. Akan tetapi tidak semua peluang bisa berubah menjadi realitas ibadah. Tergantung ada kemauan seorang hamba. Salah satu ib...

Enam Waktu yang Disunnahkan Diam Sejenak dalam Shalat

Enam Waktu yang Disunnahkan Diam Sejenak dalam Shalat Di antara kesunnahan shalat yang terkadang diabaikan banyak orang adalah saktah yaitu diam sejenak (beberapa detik seukuran bacaan subhanallah). Selain berfungsi sebagai ruang jeda, juga menjadikan shalat lebih khusyu’ dan tidak terkesan buru-buru. Demikian yang dilakukan Rasulullah saw dalam shalatnya sebagaimana termaktub dalam Sunan Abi Dawud: عن سمرة بن جندب عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يسكت سكتتين إذا استفتح واذا فرغ من القراءة كلها فذكر معنى (حديث) يونس Bahwasannya Rasulullah saw berhenti sejenak (saktah) ketika shalat dalam dua tempat. Pertama ketika usai baca do’a iftitah dan ketika selesai membaca surat (Al-Qur’an). Dalam kitab Safinatun Naja, Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya al-Hadramy menerangkan bahwa ada enam tempat di dalam shalat yang disunnahkan untuk berhenti sejenak. Pertama , ketika usai takbiratul ihram dan hendak membaca doa iftitah. Kedua , diantara bacaan doa Iftitah dan bacaan Ta’awwudz. Ketiga ,...

Shalat Sunnah Isyraq

Shalat Sunnah Isyraq Ragam Shalat Sunnah Shalat sunnah isyraq adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika prasyaratnya dipenuhi yaitu shalat shubuh berjamaah yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit). Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam : مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ " Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali). " (HR. Al-Tirmidzi. 971). Hadits ini menerangkan kesunnahan shalat dua rekaat setelah matahari terbit. Hanya saja siap...

Shalat Sunnah Dhuha

Shalat Dhuha Ragam Shalat Sunnah Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha. Yaitu waktu ketika matahari terbit hingga terasa panas menjelang shalat Dhuhur. Mungkin dapat diperkirakan sekitar pukul tujuh sampai pukul sebelas. Shalat dhuha sebaiknya dilakukan setelah melewati seperempat hari. Artinya, jika satu hari (12 jam, terhitung dari pukul 5 pagi – pukul 5 sore) dibagi empat maka shalat dhuha sebaiknya dilakukan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan. Sehingga setiap seperempat hari selalu ada shalat. Terhitung dari Shubuh sebagai shalat pertama mengisi waktu paling dini. Kemudian shalat dhuha sebagai shalat kedua. Ketiga shalat Dhuhur dan keempat shalat Ashar. Jika demikian maka dalam satu hari kehidupan kita tidak pernah kosong dari shalat. Shalat dhuha memiliki beberapa fadhilah yang pertama adalah mengikuti sunnah Rasulullah saw. sebagaimana beliau berwasiat kepada Abu Hurairah, ia berkata عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : ...

Sunnah Menghormati Jenazah

SUNNAH MENGHORMATI JENAZAH Luthfi Bashori Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim disebutkan, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam, tentang pentingnya menghormati jenazah, sebagaiman beliau bersabda: “Bila seseorang dari kalian melihat iringan pengantar jenazah, padahal ia bukan termasuk orang yang berjalan mengiringinya, maka hendaklah ia berdiri hingga ia sendiri yang meninggalkannya, atau jenazah itu yang meninggalkannya, atau hingga jenazah itu diletakkan (dalam kubur) sekalipun belum melewatinya.” Hadits ini menerangkan tentang etika seorang muslim sewaktu melihat iringan jenazah lewat di hadapannya, sedangkan ia bukan termasuk orang yang sedang mengantarkannya, maka hendaklah ia berdiri demi menghormati jenazah tersebut. Menghormati seseorang yang dianggap mulia dengan cara berdiri itu memang termasuk perintah Rasulullah SAW, sebagaimana saat Sayyidina Sa’ad bin Mu’adz pimpinan Bani Quraidhah datang, maka beliau SAW memeerintahkan kepada Bani Qiraidhah, “Quumuu ilaa s...

Niat dan Ketentuan Shalat Sunnah Witir

Niat dan Ketentuan Shalat Witir Ragam Shalat Sunnah Di antara shalat sunnah yang sangat dianjurkan adalah shalat witir. Witir secara bahasa berarti ‘ganjil. Karena shalat ini memang harus dilaksanakan dalam jumlah ganjil. Shalat witir tidak dianjurkan berjamaah kecuali witir pada bulan Ramadhan. Meskipun witir boleh dilaksanakan hanya satu rakaat (sebagai jumlah minimal) tetapi yang utama dilakukan tiga rakaat dan paling utama adalah lima rakaat, kemudian tujuh rakaat dan lalu sembilan rakaat dan yang paling sempurna adalah sebelas rakaat (sebagai jumlah maksimal). Tidak diperbolehkan shalat witir lebih dari jumlah tersebut. Jika seseorang melaksanakan witir lebih tiga rakaat, maka dilakukan setiap dua rakaat salam dan ditutup dengan satu rakaat. Bila melaksanakan tiga rakaat boleh dilakukan langsung rakaat seperti shalat Maghrib. Tetapi sebagian ulama melihat bahwa dipisah lebih utama, yaitu dua rakaat salam lalu satu rakaat, sebagaimana keterangan hadits " Janganlah menyamakan ...

Dua Rakaat sebelum Subuh Mengalahkan Dunia Seisinya

Dua Rakaat sebelum Subuh Mengalahkan Dunia Seisinya Ragam Shalat Sunnah Dua rakaat sebelum shalat subuh sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Nilai dua rakaat (sebelum subuh) ini, sebagaimana pesan Rasulullah saw lebih baik dari pada jagad seisinya. ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia seisinya. Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menunjukan dua rakaat sebelum shubuh. Dari redaksi hadits tersebut sebagian ulama mengatakannya shalat sunnah fajar . Adapula yang menamainya sebagai shalat sunnah subuh karena dilakukan sesebelum shalat subun. Ada pula yang mengatakan shalat sunnah barad mungkin karena dilaksanakan ketika hari masih dingin. Ada pula yang menamakan shalat sunnah ghadat yaitu shalat sunnah yang dilakukan pagi-pagi sekali. Oleh karena itu dalam Nihayatuz Zain, Syaikh Nawawi memperbolehkan niat shalat dua rakaat subuh ini dengan berbagai macam istilah tersebut. Misalkan ushalli sunnatal fajri rok’ataini ada’an lillahi ta’a...

Qabliyah-Ba'diyah untuk Shalat Magrib dan Isya

Qabliyah-Ba'diyah untuk Shalat Magrib dan Isya Ragam Shalat Sunnah Di antara shalat sunnah yang dianjurkan ( sunnah muakkadah ) adalah dua rakaat sebelum shalat magrib sebagai Sunnah Qabliyah dan dua rakaat setelahnya sebagai Sunnah Ba’diyah . Begitu pula dengan shalat Isya (dua rakaat sebelumnya dan sesudahnya). Hal ini berdasar pada hadits riwayat Bukhari Muslim. Bahwasannya Rasulullah saw shalat dua rakaat sebelum dan sesudah Dhuhur,dua rakaat sesudah Magrib dan dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat setelah shalat Jumat. Adapun dua rakaat sebelum maghrib disunnahkan dengan dalil hadits Rasulullah saw yang berbunyi: "صلوا قبل المغرب" قال صلى الله عليه وسلم فى المرة الثالثه "لمن شاء " “ Shalatlah dua rakaat sebelum magrib” demikian kata Nabi hingga tiga kali dan yang terakhir beliau tambahi “bagi yang mau” Perkataan “bagi yang mau” adalah pertanda bahwa shalat itu tidaklah wajib. Demikian pula untuk dalil dua rakaat sebelum Isya. Qabliyah Maghrib sebaiknya...

Shalat Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah Zuhur

Shalat Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah Zuhur Bahwasannya shalat sunnah merupakan penunjang bagi shalat fardhu. Sebagai penunjang, pahala shalat sunnah bisa saja berfungsi sebagai tambahan pahala shalat fardhu, jika ternyata kuaalitas shalat fardhu terlalu rendah. Oleh karena itu shalat sunnah juga disebut dengan istilah shalat nawafil yang berarti tambahan. Rendahnya kualitas shalat fardhu bisa saja terjadi karena sulitnya konsentrasi ketika melaksanakan shalat. Meskipun badan terkesan khusyu’ tetapi jiwa dan hati bisa saja di tengah mall, di pasar atau juga di ruang kantor. Bahkan shalat fardhu terkesan hanya menggugurkan kewajiban saja. Sehingga makna ubudiyah (penghambaan) kita kepada Allah swt ketika shalat sangat minim sekali. Di saat demikian, lantas apakah yang akan kita banggakan dari shalat fardhu kita? di sinilah posisi strategis shalat sunnah sebagai unsur penyempurna bagi shalat fardhu. Begitulah pentingnya posisi shalat sunnah dalam syariat Islam sehingga sangat ...

Lafal Niat Shalat Sunnah Tawaf

Lafal Niat Shalat Sunnah Tawaf Shalat sunnah tawaf biasa disebut juga dua rakaat tawaf. Shalat wajib dan shalat rawatibnya sudah memadai untuk menggantikan shalat sunnah dua rakaat tawaf. Tetapi jamaah haji atau umrah tetap dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat tawaf sebagaimana saran Imam An-Nawawi. Adapun berikut ini adalah lafal niat shalat sunnah dua rakaat tawaf: أُصَلِّيْ سُنَّةً الطَّوَافِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى Ushallî sunnatat thawāf rak‘ataini mustaqbilal qiblati, adā’an lillâhi ta‘âlâ Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah tawaf dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta‘ala.” Shalat dua rakaat tawaf termasuk salah satu shalat sunnah yang mengandung keutamaan. وحاصل التفضيل أن تقول أفضل النفل صلاة عيد الأضحى، ثم الفطر، ثم كسوف الشمس، ثم خسوف القمر، ثم ركعتا الفجر ثم الاستسقاء، ثم الوتر، ثم بقية الرواتب المؤكدة، ثم الرواتب غير المؤكدة، ثم التراويح، ثم الضحا، ثم ركعتا الطواف ثم التحية ثم الإحرام وقيل الثلاثة سو...

Mandi Sunnah dalam Ibadah Haji dan Umrah

Mandi Sunnah dalam Ibadah Haji dan Umrah     Mandi sunnah dianjurkan bagi jamaah haji dan umrah sebelum melakukan beberapa hal yang terdapat rangkaian ibadah haji dan umrah. Mandi sunnah ini dimaksudkan untuk kepentingan ibadah dan faktor kebersihan sekaligus. قوله (ويستحب للحاج الغسل في عشرة مواضع للإحرام) ولو بالعمرة والقصد به العبادة والتنظيف Artinya, “Perkataan, (jamaah haji dianjurkan mandi pada 10 titik, yaitu ihram dan seterusnya) sekalipun ihram umrah. Tujuannya adalah ibadah dan kebersihan,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar, Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah , [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 76). Imam An-Nawawi menyebut sedikitnya 10 titik di mana jamaah haji dan umrah dianjurkan untuk melakukan mandi sunnah. Imam An-Nawawi menyebutkan 10 titik dalam rangkaian ibadah haji dan umrah pada Al-Idhah fi Manasikil Hajji , karyanya yang mengupas ibadah haji dan umrah secara khusus. ويستحب للحاج الغسل في عشر مواضع للإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللوقوف بمزدلة بعد...

Shalat Sunnah Dua Rakaat sebelum Berangkat Haji

Shalat Sunnah Dua Rakaat sebelum Berangkat Haji Jamaah haji disarankan untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat perjalanan sebelum keluar dari rumah untuk kemudian menuju tanah suci. Jamaah haji dapat melakukan shalat sunnah dua rakaat ringan dengan surat bacaan yang telah ditentukan. Shalat sunnah dua rakaat ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Idhah fi Manasikil Hajj. Shalat sunnah berikut bacaan surat dan doa setelahnya disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya yang membahas khusus tata cara ibadah haji dan umrah. يستحب إذا أراد الخروج من منزله أن يصلي ركعتين يقرأ في الأولى بعد الفاتحة (قل يا أيها الكافرون) وفي الثانية (قل هو الله أحد) ففي الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما خلف عبد أهله أفضل من ركعتين يركعهما عندهم حين يريد السفر Artinya, “Jamaah haji dianjurkan melakukan shalat dua raka’at sebelum keluar rumah. Pada rakaat pertama, ia dianjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun dan membaca surat Al-Ikhlas untuk rakaat kedua. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW...

Takut Bid'ah Meninggalkan Sunnah

Takut Bid'ah Meninggalkan Sunnah Oleh: Hanif Luthfi Beberapa orang itu, karena takutnya terhadap bid'ah malah meninggalkan sunnah. Selepas shalat, ada beberapa jamaah yang langsung mundur, kadang langsung pulang. Khawatir bid'ah diajak salaman, bid'ah dzikir bersama. Kadang lupa, senyum kepada saudara muslimnya, itu juga sunnah. Takut bid'ah di kuburan, malah meninggalkan sunnah ziarah kubur. Takut bid'ah dalam berdoa, malah tak mengamini doa orang lain. Takut bid'ah shalawatan, lupa memperbanyak shalawat. Termasuk malam nishfu Sya'ban ini. Entah kalender antum malam nishfu Sya'bannya malam ini atau besok malam. Ada yang khawatir masuk bid'ah malam nishfu Sya'ban, tapi malah meninggalkan sunnah.  Malam nishfu Sya'ban dilalui biasa-biasa saja, karena khawatir bid'ah. Tapi, benarkah hadis-hadis tentang keutamaan malam Nishfu Sya'ban itu valid dan shahih? Bagaimana para ahli hadis menilai hadisnya? Bagaimana para ulama melalui malam ...

Empat Perbedaan Kurban Wajib dan Sunnah

Empat Perbedaan Kurban Wajib dan Sunnah M. Mubasysyarum Bih     Hukum asal berkurban adalah sunnah kifayah (kolektif), artinya bila dalam satu keluarga sudah ada yang mengerjakan, sudah cukup menggugurkan tuntutan bagi anggota keluarga yang lain. Bila tidak ada satu pun dari mereka yang melaksanakan, maka semua yang mampu dari mereka terkena imbas hukum makruh. Kurban bisa berubah menjadi wajib bila terdapat nazar, misalnya ada orang bernazar kalau lulus sekolah atau dikaruniai anak, ia akan berkurban dengan seekor sapi. Saat cita-cita yang diharapkan tercapai, maka wajib baginya untuk mengeluarkan hewan kurban yang ia nazarkan. Dalam kondisi demikian, hukum berkurban baginya adalah wajib. Secara umum kurban sunnah dan kurban wajib memiliki beberapa titik kesamaan, misalnya dari segi waktu pelaksanaan, keduanya dilaksanakan pada hari Nahar dan hari-hari tasyriq (10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Bila dilakukan di luar waktu tersebut, maka tidak sah sebagai kurban. Tata car...

Awal Mula Keutamaan Sunnah Rasul Malam Jumat

Awal Mula Keutamaan Sunnah Rasul Malam Jumat   Sunnah Rasul malam Jumat belakangan ramai dipahami sebagai hubungan intim atau hubungan suami dan istri. Hal ini cukup beralasan karena dalam hadits ada riwayat yang mengarah ke sana. Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani mengutip riwayat yang menyebut perkawinan para nabi di hari Jumat. روى أنس بن مالك رضي الله عنه بالإسناد الذي ذكرناه في المجلس الأول قال سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن يوم الجمعة فقال يوم صلة ونكاح قالوا كيف ذلك يا رسول الله قال لأن الأنبياء عليهم الصلاة والسلام كانوا ينكحون فيه Artinya, "Sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan dengan sanad yang telah kami sebutkan di bab pertama, ia bercerita bahwa Rasulullah Saw ditanya perihal Hari Jumat. Rasulullah menjawab, ‘(Jumat) adalah hari hubungan dan perkawinan.’ Sahabat bertanya, ‘Bagaimana demikian, ya Rasulullah?’ Nabi Muhammad Saw menjawab, ‘Para nabi dahulu menikah di hari ini,’” (Abu Nashar Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamadani, As-Sab‘iyyat fi Ma...

Enam Kondisi Seseorang Disunnahkan Berhenti Melafalkan Dzikir

Enam Kondisi Seseorang Disunnahkan Berhenti Melafalkan Dzikir Dzikir berasal dari kata d zakara-yadzkuru-dzikrun yang berarti menyebut, mengucapkan (asma Allah) ( Kamus Al-Bisyri , h. 221). Amin Syukur dalam Terapi Hati (2012) mengartikan dzikir dengan berbagai arti berdasarkan konteksnya. Dzikir menurutnya adalah mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. Beliau menambahkan bahwa dzikir dalam Al-Qur’an berarti juga membangkitkan daya ingat dan kesadaran, ingat terhadap hukum-hukum Allah, mengambil peringatan, dan meneliti proses alam. Dzikir meurpakan perintah Allah yang dapat dilakukan dengan hati maupun dengan lisan, atau kedua-duanya secara bersamaan. Perintah dzikir salah satunya disebut dalam Al-Qur’an Surat al-Insan ayat 25: وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلا (٢٥) “Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. ” Pada dasarnya mengingat Allah tidak terikat dengan tempat dan waktu. Kapan saja dan di mana seja s...