Langsung ke konten utama

Mandi Sunnah dalam Ibadah Haji dan Umrah

Mandi Sunnah dalam Ibadah Haji dan Umrah - Kajian Islam
Mandi Sunnah dalam Ibadah Haji dan Umrah
   
Mandi sunnah dianjurkan bagi jamaah haji dan umrah sebelum melakukan beberapa hal yang terdapat rangkaian ibadah haji dan umrah. Mandi sunnah ini dimaksudkan untuk kepentingan ibadah dan faktor kebersihan sekaligus.

قوله (ويستحب للحاج الغسل في عشرة مواضع للإحرام) ولو بالعمرة والقصد به العبادة والتنظيف

Artinya, “Perkataan, (jamaah haji dianjurkan mandi pada 10 titik, yaitu ihram dan seterusnya) sekalipun ihram umrah. Tujuannya adalah ibadah dan kebersihan,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar, Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 76).

Imam An-Nawawi menyebut sedikitnya 10 titik di mana jamaah haji dan umrah dianjurkan untuk melakukan mandi sunnah. Imam An-Nawawi menyebutkan 10 titik dalam rangkaian ibadah haji dan umrah pada Al-Idhah fi Manasikil Hajji, karyanya yang mengupas ibadah haji dan umrah secara khusus.

ويستحب للحاج الغسل في عشر مواضع للإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللوقوف بمزدلة بعد الصبح يوم النحر ولطواف الإفاضة وللحلق وثلاثة آغسال لرمي جمار آيام التشريق ولطواف الوداع

Artinya, “Jamaah haji dianjurkan untuk mandi sunah pada 10 titik, yaitu (sebelum) ihram, saat memasuki Kota Makkah, wuquf di Arafah, wuquf di Muzdalifah setelah Subuh hari nahar, tawaf ifadhah, cukur, tiga mandi untuk melempar jumrah pada hari tasyriq, dan tawaf wada‘,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 77).

Anjuran melakukan mandi sunnah ini tidak hanya berlaku bagi jamaah haji laki-laki dan perempuan. Anjuran ini juga berlaku bagi jamaah haji yang sedang mengalami haid.

ويستوى في استحبابها الرجل والمرآة والحائض ومن لم يجد ماء فحكمه ما سبق

Artinya, “Kesunnahan mandi ini berlaku sama bagi jamaah haji laki-laki, perempuan, dan jamaah yang sedang haidh. Jamaah haji yang tidak mendapatkan air, maka hukumnya mengikuti penjelasan yang telah lalu,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 77).

Dari keterangan ini, kita dapat menarik simpulan bahwa mandi sunnah sangat dianjurkan sekali bagi jamaah haji dan umrah pada 10 titik ini. Bahkan, mereka yang tidak menemukan air atau uzur menggunakan air tetap dianjurkan untuk melakukan pengganti mandi sunnah, yaitu tayamum. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Sumber Web : https://islam.nu.or.id/post/read/109399/ini-10-mandi-sunnah-dalam-ibadah-haji-dan-umrah (Sabtu 3 Agustus 2019 10:15 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan?

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan? SHALAT Kesunnahan dalam shalat secara umum terbagi menjadi dua, yaitu sunnah ab’ad dan sunnah hai’at . Sunnah ab’ad adalah kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka disunnahkan menggantinya dengan sujud sahwi. Sedangkan sunnah hai’at sebaliknya, kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka tidak disunnahkan sujud sahwi. Salah satu bagian dari sunnah ab’ad adalah kesunnahan mengangkat tangan pada saat takbir dalam rukun-rukun tertentu. Mengangkat tangan disunnahkan dalam beberapa tempat, yaitu ketika takbiratul ihram, ruku’, i’tidal dan ketika bangkit dari rakaat kedua atau ketika setelah selesai tasyahud awal. Kesunnahan mengangkat tangan ini salah satunya dijelaskan dalam hadits: كان إذا دخل في الصلاة كبّر ورفع يديه وإذا ركع رفع يديه، وإذا قال: سمع الله لمن حمده رفع يديه، وإذا قام من الركعتين رفع يديه “Rasulullah ketika melaksanakan shalat, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Dan ketika hendak ruku’, beliau mengangkat kedua...