Langsung ke konten utama

Enam Waktu yang Disunnahkan Diam Sejenak dalam Shalat

Enam Waktu yang Disunnahkan Diam Sejenak dalam Shalat - Kajian Islam
Enam Waktu yang Disunnahkan Diam Sejenak dalam Shalat

Di antara kesunnahan shalat yang terkadang diabaikan banyak orang adalah saktah yaitu diam sejenak (beberapa detik seukuran bacaan subhanallah). Selain berfungsi sebagai ruang jeda, juga menjadikan shalat lebih khusyu’ dan tidak terkesan buru-buru.

Demikian yang dilakukan Rasulullah saw dalam shalatnya sebagaimana termaktub dalam Sunan Abi Dawud:

عن سمرة بن جندب عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يسكت سكتتين إذا استفتح واذا فرغ من القراءة كلها فذكر معنى (حديث) يونس

Bahwasannya Rasulullah saw berhenti sejenak (saktah) ketika shalat dalam dua tempat. Pertama ketika usai baca do’a iftitah dan ketika selesai membaca surat (Al-Qur’an).

Dalam kitab Safinatun Naja, Sayyid Abdullah bin Umar bin Yahya al-Hadramy menerangkan bahwa ada enam tempat di dalam shalat yang disunnahkan untuk berhenti sejenak. Pertama, ketika usai takbiratul ihram dan hendak membaca doa iftitah. Kedua, diantara bacaan doa Iftitah dan bacaan Ta’awwudz. Ketiga, saktah (berhenti sejenak) diantara bacaan Ta’awwudz dan Basmallah. Empat, saktah (berhenti sejenak) di antara akhir bacaan surat al-Fatihah dan bacaan Aamiin, Lima, saktah (berhenti sejenak) diantara bacaan Aamiin dan bacaan surat dari Al-Qur'an bila ia membacanya. Enam, saktah (berhenti sejenak) di antara akhir bacaan surat dari Al-Qur'an dan takbir hendak rukuk.

(فصل) سكتات الصلاة ستة: بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح وبين دعاء الإفتتاح والتعوذ وبين التعوذ والبسملة وبين أخر الفاتحة وأمين وبين أمين والسورة وبين السورة والركوع

Khusus bagi imam disunnahkan untuk saktah sebelum membaca surat Al-Qur’an (setelah membaca Fatihah) guna memberikan waktu kepada makmum membaca surat Al-Fatihah.

Redaktur: Ulil Hadrawy

Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Senin, 14 Januari 2013 pukul 18:00. Redaksi mengunggahnya ulang dengan sedikit penyuntingan.

Sumber Web : https://islam.nu.or.id/post/read/41789/enam-waktu-yang-disunnahkan-diam-sejenak-dalam-shalat (Sabtu 22 Juni 2019 18:30 WIB)

Kajian Sunnah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan?

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan? SHALAT Kesunnahan dalam shalat secara umum terbagi menjadi dua, yaitu sunnah ab’ad dan sunnah hai’at . Sunnah ab’ad adalah kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka disunnahkan menggantinya dengan sujud sahwi. Sedangkan sunnah hai’at sebaliknya, kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka tidak disunnahkan sujud sahwi. Salah satu bagian dari sunnah ab’ad adalah kesunnahan mengangkat tangan pada saat takbir dalam rukun-rukun tertentu. Mengangkat tangan disunnahkan dalam beberapa tempat, yaitu ketika takbiratul ihram, ruku’, i’tidal dan ketika bangkit dari rakaat kedua atau ketika setelah selesai tasyahud awal. Kesunnahan mengangkat tangan ini salah satunya dijelaskan dalam hadits: كان إذا دخل في الصلاة كبّر ورفع يديه وإذا ركع رفع يديه، وإذا قال: سمع الله لمن حمده رفع يديه، وإذا قام من الركعتين رفع يديه “Rasulullah ketika melaksanakan shalat, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Dan ketika hendak ruku’, beliau mengangkat kedua...