Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Salat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Sya'ban?

Salat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Sya'ban? Ada pesan berantai sejak kemarin perihal anjuran Salat Sunah di malam 1 bulan Sya'ban. Lalu menampilkan sebuah riwayat yang belum jelas kebenarannya sebagai hadis. Yaitu: Nabi ﷺ bersabda,  عن النبي صلى الله عليه وسلم من صلى أول ليلة من شعبان اثنتي عشرة ركعة يقرأ في الركعة الأولى فاتحة الكتاب مرة وقل هو الله أحد خمس مرات أعطاه الله تعالى ثواب اثنى عشر ألف شهيد وخرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه ولا يكتب عليه خطيئة إلى ثمانين يوما Barang siapa yang melakukan shalat 12 rakaat pada awal malam bulan Sya`baan dengan membaca Surat al-Fatihah sekali dan Qul Huwa ‘Llaahu Ahad lima kali pada rakaat pertama, Allah ta`aala akan memberi ganjaran 12.000 syahid dan ia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari di mana ia dilahirkan oleh ibunya dan tidak dituliskan baginya satu kesalahan pun hingga delapan puluh hari berikutnya. (Nuzhat al-Majalis oleh Imam ash-Shafuri) Adakah Salat Sunah semacam ini? Saya hanya mengutip hasil keputusan Bahtsul Masail para ...

Lafal Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Lafal Niat Puasa Sunnah Hari Kamis Alhafiz Kurniawan Kamis adalah salah satu hari utama menurut Rasulullah SAW. Kamis dipilih oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu hari yang baik dalam sepekan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah. Beberapa hadits baik qauli maupun fi’li menunjukkan anjuran puasa sunnah hari Kamis. Adapun berikut ini adalah lafal niat puasa sunnah hari Kamis. Berikut ini lafalnya dalam bahasa Arab, berikut transliterasi dan terjemahannya. نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلهِ تَعَالَى Nawaitu shauma yaumil khamīs lillâhi ta‘âlâ. Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah SWT." Ulama mazhab Syafi’i menempatkan puasa sunnah hari Kamis pada urutan kedua setelah puasa sunnah hari Senin dari lima belas jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Berikut ini adalah keterangan yang terdapat pada Kitab Tuhfatut Thullab atau Syarah Tahrir yang mengutip hadits riwayat At-Tirmidzi dan lainnya berikut ini: والمؤكد منه خمسة عشر ص...

Pengabulan Doa dalam Kajian Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah

Pengabulan Doa dalam Kajian Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah Alhafiz Kurniawan Allah memerintahkan manusia untuk mengajukan permohonan kepada-Nya. Allah dalam beberapa ayat Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk memohon dan ia akan mengabulkan permintaan mereka. Berikut ini anjuran doa dalam Surat Al-Baqarah ayat 186: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ Artinya, “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.’” (Surat Al-Baqarah ayat 186). Adapun berikut ini kami kutip anjuran doa dalam Surat Ghafir ayat 60: وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ Artinya, “Tuhanmu berkata, ‘Memohonlah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan permohonanmu.’” (Surat Ghafir ayat 60). Namun demikian, pengabulan doa ( ijabatud du’a ) dalam kajian tauhid Ahlussunnah wal Jamaah masuk dalam kategori perbuatan Allah yang jaiz , sesuatu yang mungkin (mung...

Kadar Kritik Yang Sesuai Sunnah

KADAR KRITIK YANG SESUAI SUNNAH Oleh: Abdul Wahab Ahmad Mengkritik orang adalah sesuatu yang sangat mudah, bahkan tak perlu ilmu untuk melakukannya. Justru yang terjadi di lapangan, makin seseorang tak berilmu maka biasanya makin pedas dan panjang kritiknya terhadap orang lain. Ilmu justru akan menakar kadar kritik bukan justru menambahnya. Fenomena ini juga berlaku dalam kritik tentang masalah agama yang melibatkan dalil-dalil hadis. Meskipun materi kritik sudah berdasarkan dalil sunnah, namun seringkali kadarnya tidak sesuai kadar yang diajarkan sunnah, tetapi berlebihan. Sebaliknya ada juga kritik yang nampaknya agamis tetapi justru terkesan melawan sunnah sebab melampaui batas. Kadar kritik yang layak disebut sunnah adalah kadar kritik yang disesuaikan dengan ajaran Rasulullah yang tercermin dalam strata hukum islam. Sederhananya sebagai berikut: 1.  Bila yang dikritik adalah tindakan haram, maka kritiklah sesuai kadar keharamannya. Keharaman perbuatan syirik harus dikritik den...

Poligami itu Sunnah yang Dianjurkan, Ataukah Sekedar Pilihan Gaya Hidup?

Poligami itu Sunnah yg dianjurkan, Ataukah Sekedar Pilihan Gaya Hidup? Oleh: Aini Aryani Mayoritas ulama dari 4 madzhab berpendapat bahwa asal hukum menikah adalah "monogami".  Sedangkan poligami hukum asalnya mubah atau boleh, itupun jika syaratnya terpenuhi. Dari mubah, hukumnya bisa berubah menjadi makruh, wajib, bahkan haram. Tergantung situasi dan kondisi setiap orang. A. FATWA ULAMA SALAF Ad-Damiri, seorang ulama dari madzhab Syafi’i mengatakan : يستحب أن لا يزيد على امرأة واحدة ، إلا أن يحتاج إلى أكثر منها ، فيستحب ما يحتاج إليه ؛ ليتحصن به Artinya:  "Dianjurkan bagi suami agar hanya menikahi seorang isteri, kecuali jika ada kebutuhan untuk menikah lebih dari satu, maka anjuran itu berlaku sesuai kebutuhan, agar lebih menjaga keselamatan dirinya." AL-Khatib Asy-Syirbini, salah satu ulama dari madzhab As-Syafi’i dalam kitab Mughnil Muhtaj menyebutkan: يُسَنُّ أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَى امْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ ظَاهِرَةٍ Artinya: "Dan disunnahka...

Mata Uang Sunnah?

Mata Uang Sunnah? Jual beli adalah murni urusan duniawi, alat tukar untuk jual beli boleh menggunakan apa saja, tidak harus menggunakan alat jual beli di masa Nabi shalallahu alaihi wasallam. Kalau urusan duniawi harus sama dengan masa Nabi sekalian saja penghitungan jarak pakai Marhalah bukan kilometer, timbangannya jangan pakai kilogram tapi pakai Rithl, Wasaq, Mud, dan kendaraan kembali naik onta, bukan kijang. Tidak ada mata uang Sunnah? Bagaimana dengan Dinar dan Dirham? Jauh sebelum Nabi shalallahu alayhi wasallam Dinar dan Dirham juga sudah berlaku: ﻓﺄﻣﺎ اﻟﺪﺭاﻫﻢ اﻟﺘﻲ ﻛﺎﻧﺖ ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻠﻢ ﻳﻜﻦ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻗﺮﺁﻥ، ﻭﻻ اﺳﻢ اﻟﻠﻪ، ﻭﻻ ﺫﻛﺮ ﻷﻧﻬﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﻦ ﺿﺮﺏ اﻟﺮﻭﻡ، ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﻜﻔﺮ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺿﺮبت ﺩﺭاﻫﻢ اﻹﺳﻼﻡ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﻋﺒﺪ اﻟﻤﻠﻚ ﺑﻦ ﻣﺮﻭاﻥ  Dirham di masa Nabi shalallahu alaihi wasallam tidak ada tulisan Qur'an, nama Allah dan kalimat zikir. Karena Dirham tersebut buatan Romawi dan lainnya dari negeri-negeri kufur. Uang Dirham Islam dicetak di masa Abdul Malik bin Marwa...

Sunnah Nabi Dalam Menghadapi Bid’ah 3

Sunnah Nabi dalam Menghadapi Bid'ah (3) Dalam hadits Shohih Bukhori riwayat sahabat Abu Sa'id Al Khudri ra., diceritakan serombongan sahabat kehabisan perbekalan dalam perjalanan. Mereka lalu singgah ke perkampungan sebuah suku, dan minta dijamu, karena menjamu tamu adalah bagian dari tradisi Arab sejak zaman jahiliyyah yang terus dipertahankan oleh Islam. Ternyata suku tersebut karena satu dan lain hal menolak menjamu rombongan sahabat ini. Dan rombongan sahabat inipun hendak pergi meninggalkan perkampungan itu. Saat hendak pergi, tiba tiba ada yang mengumumkan bahwa kepala suku digigit kalajengking, dan bertanya barangkali di antara rombongan sahabat tersebut ada yang bisa mengobati gigitan hewan berbisa. Seorang sahabat langsung menyanggupi, dan mulailah dia mengobati kepala suku tersebut. Al hamdu lilLah, manjur. Kepala suku sembuh. Selesai mengobati para sahabatnya bertanya : "apa kamu biasa mengobati ?". Dia menjawab : "Tidak. Aku hanya meruqyahnya dengan A...

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah Jenjang kurikulum ilmu akidah Ahlussunnah wal Jamaah menurut Syaikh Said Fodah. Save  Abdul Wahab Ahmad 17 Desember 2020·  Sistematika pembelajaran atau kurikulum ilmu tauhid (aqidah) yang disusun oleh Syaikh Said Foudah. • Level 1 (al-Mustawa al-Awwal) 1. Matan Khoridah al-Bahiyyah, beserta syarahnya yang ditulis oleh Syaikh Abu al-Barakat al-Dardir 2. Syarh Umm al-Barahin, karya Imam al-Sanusi 3. Nadzm Jauharah al-Tauhid, beserta syarahnya; Hidayah al-Murid yang ditulis oleh al-Nadzim sendiri yaitu Syaikh Ibrahim al-Laqqani • Level 2 (al-Mustawa al-Tsani) 1. Al-Iqtishad fi al-I'tiqad, karya Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali 2. Ma'alim Ushul al-Din, karya Imam Fakhruddin al-Razi 3. Syarh al-Aqidah al-Kubra, karya Imam al-Sanusi 4. Syarh al-Aqaid al-Nasafiyyah, karya Sa'd al-Din al-Taftazani • Level 3 (al-Mustawa al-Tsalits) 1. Matholi' al-Andzhor 'ala Thowali' al-Anwar, karya Syamsuddin al-Ashfahani. Kitab ini ...

Menghidupkan Sunnah?

Menghidupkan Sunnah? Karena istilah sunnah itu banyak dipakai oleh beberapa disiplin ilmu yang berbeda, maka seruan untuk menghidupkan sunnah nampaknya perlu sedikit diulas.  Maksudnya biar jelas, kalau mau dihidupkan, sunnah yang manakah maksudnya? 1. Sunnah Menurut Ilmu Ushul Fiqih Ada sunnah menurut ilmu ushul fiqih, yaitu segala hal terkait perbuatan dan perkataan Nabi SAW, termasuk juga taqrir, sikap moral (khuluqiyah) dan sifat fisik (khilqiyah). Dalam hal ini sebenarnya agak mirip-mirip juga dengan pengertian sunnah menurut ilmu musthalah hadits. Karena ilmu hadits sebenarnya cabang atau bagian dari ilmi Ushul Fiqih.  Misalnya Nabi SAW buang air besar di padang pasir dan ceboknya pakai batu. Makanan pokoknya roti kurma, minum susu unta atau kambing asli hasil perahan tanpa dimasak dulu. Shalat jadi imam di masjid tanpa melepas sendal atau sepatu, karena masjidnya beralaskan tanah, bukan karpet apalagi keramik.  Kemana-mana bawa tongkat, sampai khutbah Jumat pun nam...

Inilah Sunnahku

“Inilah Sunnahku…” Sunnah Rasulullah Saw tidak terbatas pada satu dimensi saja. Ada sunnah beliau yang berkaitan dengan masalah akidah (dalam konteks inilah makna sunnah dalam pemakaian ulama salaf ; dalam bidang akidah). Ada sunnah beliau yang berkaitan dengan ibadah. Ada sunnah beliau yang berkaitan dengan adat kebiasaan.  Tapi ada yang menarik. Meskipun ada sunnah dalam akidah, ibadah, kebiasaan dan sebagainya, tapi tidak ada satu hadits pun dalam kutub sittah (sepanjang yang saya tahu) yang di dalamnya Rasulullah Saw menegaskan bahwa, “Inilah sunnahku…” (ada memang hadits dalam shahihain dengan redaksi: “Siapa yang tidak suka sunnahku maka ia bukan bagian dariku,” dan ini berkaitan dengan masalah menikah, puasa dan tidur di malam hari). Satu-satunya hadits dimana Nabi menegaskan bahwa “inilah sunnahku…” justeru tidak berkaitan dengan masalah akidah atau ibadah sama sekali, melainkan dalam masalah kesucian hati.  Perhatikan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam ...

Buku Trilogi Tentang Hubungan Antara Manhaj Salaf Dan Asy’ariyah Ahlussunnah

BUKU TRILOGI TENTANG HUBUNGAN ANTARA MANHAJ SALAF DAN ASY'ARIYAH AHLUSSUNNAH Menjawab fitnah yang ditujukan kepada Asy'ariyah sudah banyak dilakukan oleh pakar dan sudah banyak pula buku yang ditulis tentang itu. Tetapi menjawab dan membuktikan bahwa akidah Asy'ariyah tidak menyelisihi akidah salaf ini yang masih jarang dilakukan. Yang dikhawatirkan, apabila penjelasan issu yang terakhir ini tidak dilakukan, adalah munculnya satu stigma bahwa akidah Asy'ariyah berbeda dengan akidah salaf atau akan lahir satu persepsi adanya dikotomi antara keduanya. Bukan hanya itu, konsep taqlid dalam furu' ijtihadiyyah, tasawuf sunni, bid'ah hasanah, isu hadits dhaif dan amalan-amalan lain Ahlussunnah wal Jama'ah juga harus dibuktikan jika semua itu tidak bertentangan dengan manhaj dan akidah Salaf, bahkan sebaliknya justru menapak tilasi konsep pemikiran mereka.  Atas dasar itulah beberapa bulan terakhir ini saya mencoba mengetengahkan buku trilogi yang berthemakan seputa...

Mencatut Nama Qur’an dan Sunnah, Bukan Pekerjaan Ulama Salaf

Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah, Bukan Pekerjaan Ulama Salaf! Ahmad Zarkasih, Lc Kita tidak mendapati –sejak dulu- ulama salaf yang beneran salaf juga ulama madzhab, yang dalam masalah-masalah fiqih, mereka menisbatkan pendapat hasil ijtihad mereka kepada al-Qur’an dan sunnah. Dengan bahasa yang lebih ringan, kita tidak pernah mendapati mereka menuliskan dalam kitab-kitab mereka “ini pendapat yang shahih dan benar menurut al-Qur’an dan sunnah”. Tidak pernah kita dapati itu. Sama sekali tidak pernah. Yang kita dapati adalah, bahwa mereka dalam masalah-masalah fiqih yang mereka ijtihad-kan mereka menisbatkan pendapat mereka itu kepada diri mereka atau madzhab mereka. Itu tentu bukan karena para salaf dan ulama madzhab serta imam-imam mulia mereka tidak mengambil hukum dari al-Qura’an dan sunnah. Bukan itu tentunya. Keliru jika ada yang beranggapan seperti ini. Toh para imam-imam itu beserta ulamanya, adalah orang yang memang sangat mengerti dengan dalam maksud teks syariah, baik ayat...

Kontroversi Hukum Puasa Rajab : Sunnah atau Bidah?

KONTROVERSI HUKUM PUASA RAJAB: SUNNAH/BID’AH? بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العلمين. وبه نستعين على أمور الدنيا والدين. وصلى الله على سيدنا محمد وآله صحبه وسلم أجمعين. قال الله تعالى: إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعلموا أن الله مع المتقين. الأية . وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى ‏ ‏محمد ‏وشر الأمور ‏ ‏محدثاتها ‏وكل بدعة ضلالة . أما بعد: PENDAHULUAN Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membahas masalah puasa Rajab. Pertama: Tidak ada riwayat yang benar dari Rasulullah SAWyang melarang puasa Rajab. Kedua: Banyak riwayat tentang keutamaan puasa Rajab yang tidak benar dan palsu. Dan di dalam masyarakat kita terdapat 2 kutub ekstrim. Pertama: Adalah sekelompok kecil kaum Muslimin yang menyuarakan dengan lantang bahwa puasa bulan Rajab adalah bid’ah. Kedua: Sekelompok orang yang biasa melakukan atau me...