Langsung ke konten utama

Salat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Sya'ban?

Salat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Sya'ban? - Kajian Islam Tarakan
Salat Sunah 12 Rakaat di Malam 1 Sya'ban?

Ada pesan berantai sejak kemarin perihal anjuran Salat Sunah di malam 1 bulan Sya'ban. Lalu menampilkan sebuah riwayat yang belum jelas kebenarannya sebagai hadis. Yaitu:

Nabi ﷺ bersabda, 

عن النبي صلى الله عليه وسلم من صلى أول ليلة من شعبان اثنتي عشرة ركعة يقرأ في الركعة الأولى فاتحة الكتاب مرة وقل هو الله أحد خمس مرات أعطاه الله تعالى ثواب اثنى عشر ألف شهيد وخرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه ولا يكتب عليه خطيئة إلى ثمانين يوما

Barang siapa yang melakukan shalat 12 rakaat pada awal malam bulan Sya`baan dengan membaca Surat al-Fatihah sekali dan Qul Huwa ‘Llaahu Ahad lima kali pada rakaat pertama, Allah ta`aala akan memberi ganjaran 12.000 syahid dan ia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari di mana ia dilahirkan oleh ibunya dan tidak dituliskan baginya satu kesalahan pun hingga delapan puluh hari berikutnya. (Nuzhat al-Majalis oleh Imam ash-Shafuri)

Adakah Salat Sunah semacam ini?

Saya hanya mengutip hasil keputusan Bahtsul Masail para Kiai NU yang juga mengutip dari Fatwa Hadratusy Syekh Hasyim Asy'ari, Pendiri NU, berkaitan dengan Salat Malam Rebo Wekasan dan larangan mengutip hadis-hadis dari Kitab NUZHATUL MAJALIS. Berikut keputusannya:

KEPUTUSAN BAHTSU AL-MASAIL SYURIYAH NU WILAYAH JAWA TIMUR DI PP. SALAFIYAH SUKOREJO ASEMBAGUS TGL 16-17 JUMADIL ULA 1400 H/ 2-3 APRIL 1980 M

لن اورا وناع اويه قيتواه أتوا عافيك حكوم ساكا كتاب مجربات لن كتاب نزهة المجالس. كتراعان سكع حواشى الأشباه والنظائر للإمام الحمدى قال : ولا يجوز الإفتاء من الكتب الغير المعتبرة

Tidak boleh berfatwa atau mengambil hukum dari kitab Mujarrabat dan kitab NUZHATUL MAJALIS. Keterangan dari kitab Hawasyi Asybah wa Nazair milik Imam Al-Hamdi dijelaskan: "Tidak boleh berfatwa dari kitab-kitab yang tidak kredibel"

لن كتراعان سكع كتاب تذكرة الموضوعات للملا على القارى : لا يجوز نقل الأحاديث النبوية والمسائل الفقهية والتفاسير القرانية إلا من الكتب المداولة ( المشهورة) لعدم الإعتماد على غيرها من وضع الزنادقة وإلحاد الملاحدة بخلاف الكتب المحفوظة. انتهى لن كتراعان سكع كتاب تنقيح الفتوى الحميدية : ولا يحل الإفتاء من الكتب الغريبة.

Dan keterangan dari kitab Tadzkirah Al-Maudhuat karya Mulla Ali Al-Qari: "Tidak boleh mengutip hadis Nabi, masalah Fikih dan Tafsir kecuali dari kitab-kitab yang sudah populer. Sebab tidak ada jaminan dari adanya peletakan hadis dari orang zindiq. Berbeda dengan kitab-kitab yang sudah terjaga keakuratannya. Demikian pula keterangan dari kitab Tanqih al-Fatwa Hamidiyah: "Tidak boleh berfatwa dari kitab-kitab yang asing".

Karena Hadlratusy Syekh Hasyim Asy'ari melarang mengutip dari Kitab NUZHATUL MAJALIS maka kita lebih berhati-hati mengikuti dawuh beliau.

Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin

Kajian · 15 Maret 2021· 

Kajian Sunnah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan?

Kapan Makmum Masbuq Disunnahkan Mengangkat Kedua Tangan? SHALAT Kesunnahan dalam shalat secara umum terbagi menjadi dua, yaitu sunnah ab’ad dan sunnah hai’at . Sunnah ab’ad adalah kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka disunnahkan menggantinya dengan sujud sahwi. Sedangkan sunnah hai’at sebaliknya, kesunnahan yang jika tidak dilakukan maka tidak disunnahkan sujud sahwi. Salah satu bagian dari sunnah ab’ad adalah kesunnahan mengangkat tangan pada saat takbir dalam rukun-rukun tertentu. Mengangkat tangan disunnahkan dalam beberapa tempat, yaitu ketika takbiratul ihram, ruku’, i’tidal dan ketika bangkit dari rakaat kedua atau ketika setelah selesai tasyahud awal. Kesunnahan mengangkat tangan ini salah satunya dijelaskan dalam hadits: كان إذا دخل في الصلاة كبّر ورفع يديه وإذا ركع رفع يديه، وإذا قال: سمع الله لمن حمده رفع يديه، وإذا قام من الركعتين رفع يديه “Rasulullah ketika melaksanakan shalat, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Dan ketika hendak ruku’, beliau mengangkat kedua...