Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Shalat Sunnah Yang Tidak Disyariatkan (Ghairu Masyruah)

Shalat Sunnah yang Tidak Disyariatkan (Ghairu Masyruah) Pada dasarnya shalat sunnah (nawafil) sangat dianjurkan dalam Islam, karena sebagain ulama meng-qiyaskan shalat sunnah sebagai ‘suplemen’ bagi shalat wajib (maktubah) yang berlaku sebagai makanan pokok yang mengandung, vitamin, mineral serta zat-zat lain agar tetap sehat dan bugar. Sebagain ulama mengkategorikan ragam shalat sunnah menjadi dua, yaitu  pertama Shalat sunnah yang mengiringi sholat fardu (shalat suannah Rawatib), terdiri dari Shalat Sunnah Qabliyah dan Shalat Sunnah Ba’diyah. Dan kedua, Shalat sunnah yang tidak mengiringi shalat fardhu yang muakkad (shalat sunnah muakkadah) yaitu shalat tahajjud, shalat tahiyyatul masjid, shalat taubat, shalat lidaf’il bala’, shalat tasbih, shalat hajat, shalat tahjjud, shalat istikharah, shalat tarawih, shalat dhuha, shalat awwabin, shalat ba’ada akad nikah, shalat qudum, shalat sunnah muthlaq, shalat witir, dan masih banyak lainnya. Namun sebagai agama yang membumi di Nusantara...

Makna Sunnah Hasanah dan Sunnah Sayyiah dalam Sabda Rasulullah

Makna Sunnah Hasanah dan Sunnah Sayyi’ah dalam Sabda Rasulullah Banyak orang yang mengenal istilah bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah. Istilah ini populer di empat mazhab fiqih yang ada dan dipopulerkan oleh para tokoh mazhab. Namun, kedua istilah ini tak pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad sehingga ada saja segelintir orang yang keberatan dengan istilah ini. Sejatinya, ada istilah lain yang mirip yang justru diperkenalkan oleh Nabi Muhammad sendiri, yakni istilah sunnah hasanah dan sunnah sayyi’ah. Kali ini akan dibahas kedua istilah ini agar kaum Muslimin memahami istilah yang digunakan oleh Rasulullah dengan lebih baik. Dalam hadits Nabi yang shahih disebutkan: مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ “Barang...

Kelemahan Gagasan Fikih Sunnah

Kelemahan Gagasan Fikih Sunnah Abdul Wahab Ahmad Istilah fiqhus sunnah (fikih sunnah), fiqhul hadis, atau istilah serupa itu cukup populer di kalangan pelajar hadis. Idenya simpel, yakni dengan cara mengeluarkan kesimpulan fikih dari teks hadis. Kalau sanad hadisnya kuat, maka kesimpulan fikihnya dianggap kuat, dan begitu pula sebaliknya. Simpel sekali. Pemikiran simplistik inilah yang mengakibatkan konsep fikih sunnah ini bermasalah serius sebab fikih sendiri bukan hal yang simpel. Kelemahannya bisa dilihat setidaknya dalam dua hal: 1. Sunnah hanya salah satu dari sekian banyak sumber fikih. Bila fikih diibaratkan kue, maka sunnah adalah mentega. Mencoba membuat kue dari mentega saja tentu tak mungkin. Demikian juga bila mau mengukur kualitas kue hanya dari kualitas menteganya saja, ini aneh. Bahkan tak semua kue butuh mentega. Fikih bersumber dari al-Qur’an, hadis, ijma’, qiyas, ‘urf, dan banyak lainnya yang dibahas dalam ilmu ushul fikih. Karena itu, maka aturan fikih tetap bisa ada...

Apakah Dalil Syariat Sebatas al-Qur’an dan Sunnah Saja?

Apakah Dalil Syariat Sebatas al-Qur’an dan Sunnah Saja? by : Isnan Ansory, Lc, MA Hukum-hukum Islam adalah ajaran yang dibangun atas argumentasi dan landasan yang jelas dan kokoh. Terbentuknya hukum Islam tidaklah semata olah akal manusia, namun di dalamnya terbangun sinergitas antara kehendak langit dan pengetahuan akal manusia. Di mana kedua hal tersebut merupakan bagian dari hidayah atau petunjuk yang Allah berikan kepada manusia sebagai bekal dalam menjalani kehidupannya di dunia.[1] Sebagai ajaran yang memiliki landasan dan dasar, para ulama sepakat bahwa dasar pokok dari ajaran Islam adalah al-Qur’an. Di mana istilah dasar ini, kemudian lebih dikenal dengan istilah dalil. Dan dalil yang menjadi dasar hukum Islam disebut dengan dalil syar’iy. Secara Bahasa, dalil syar’iy (الدليل الشرعي) terdiri dari dua kata yaitu dalil (دليل) dan syar’iy (شرعي). Secara etimologis, dalil berasal dari bahasa Arab yang bermakna petunjuk atas sesuatu yang hendak dituju (al-mursyid ila al-mathlub). Se...

Mencium Tangan Kyai, Sunnah Siapa?

Mencium Tangan Kyai, Sunnah Siapa? Hanif Luthfi, Lc., MA  Kadang ada yang nyinyir ketika ada kyai yang tangannya diperebutkan jamaahnya untuk dicium. Dituduhnya semua kyai suka menyodor-nyodorkan tangannya agar dicium. Dikiranya kyai gila hormat. Ya, jika ada kyai seperti itu bisa jadi kyai magang. Lantas sebenarnya bagaimana hukum mecium tangan orang yang dianggap alim itu sendiri? Sunnah siapakah cium tangan itu? A. Hadits tentang Mencium Tangan Jika kita mau melihat lagi hadits-hadits Nabi secara lebih komprehensif, akan kita temukan kisah-kisah para salaf [yang benar-benar salaf secara zaman dan manhaj] mengenai hal ini. Hadits-hadits shahih tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, Az-Zarra’; shahabat Nabi mencium tangan dan kaki Nabi عَنْ الزارع العبدي وَكَانَ فِي وَفْدِ عَبْدِ الْقَيْسِ قَالَ: لَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فَجَعَلْنَا نَتَبَادَرُ مِنْ رَوَاحِلِنَا، فَنُقَبِّلُ يَدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرِجْلَهُ... (سنن أبي داود، 4/ 357) Dari Az Zarra’...

Sahur On The Road, Sunnah Atau Bidah?

Sahur On The Road, Sunnah Atau Bid'ah? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Mohon bertanyan ustadz. Apa pandangan ustadz tentang fenoma yang marak di malam-malam bulan Ramadhan, yaitu aksi Sahur On The Road (SOTR). Apakah kegiatan ini bernilai syar'i dan merupakan bagian dari syiar Ramadhan? Ataukah justru sebaliknya? Mohon penjelasan dari ustadz. Sebelumnya syukran atas jawabannya. Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Entah siapa yang mengawali trend ini, yang pasti belakangan ini Sahur on The road (SOTR) sudah menjadi suatu kebiasaan sebagian masyarakat baik di Jakarta bahkan daerah lainya. Ribuan siswa, mahasiswa, komunitas, club, instansi dan lainnya berkeliling kota menyusuri jalan-jalan di tengah malam dengan membawa bungkusan yang berisi makanan dan membagi-bagikannya kepada gelandangan, pengemis, tunawisma dan lainnya. Yang diberikan umumnya nas...

Menggerakkan Jari Saat Tahiyat, Mana yang Sunnah?

Menggerakkan Jari Saat Tahiyat, Mana yang Sunnah? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu'alaikum wr. Wb. Ustadz yang dirahmati Allah swt, saya ingin menanyakan hal yang sederhana tetapi mengusik juga karena berkaitan dengan ibadah yang paling penting bagi seorang muslim, yaitu shalat. Saya ingin menanyakan soal menggerakkan jari telunjuk saat tahiyat dalam shalat. Dalil-dalilnya apa saja? Digerakkan saat membaca syahadat saja atau dari awal sampai akhir? Dan bagaimana cara menggerakkannya, dinaik-turunkan atau diputar? Selama ini saya hanya menaikkan telunjuk sejenak saat membaca syahadat. Kemudian saya menonton vcd shalat nabi, dan melihat bahwa harus menggerakkan telunjuk. Saya coba membaca buku Sifat Shalat Nabi, tetapi tidak ada penjelasan yang rinci soal kapan dan bagaimana menggerakkan telunjuk ini. Atas jawaban dari ustadz saya ucapkan terima kasih. Semoga saya bisa menyempurnakan shalat saya. Wassalamu;alaikum wr. Wb. Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi...

Wajibkah Kita Tahu Hadits Wajib dan Sunnah Dalam Shalat?

Wajibkah Kita Tahu Hadits Wajib dan Sunnah Dalam Shalat? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Maaf ustadz, jika kita shalat, tapitidak tau hadistyg merujuk semua gerakan dan bacaan shalat, apakah akan diterima? Misalkan kita tidak tau: kenapa takbiratul ikhram harus mengangkat tangan ke atas; salam kekanan wajib, kekiri sunnah;dll. trus kalau mau tau harus cari dari buku apa? Makasih ustadz. Maaf jika ada salah kata! Wassalam. Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Seseorang tetap dianggap sah ketika melakukan shalat, selama dia mengerjakan semua yang termasuk rukun shalat. Meski dia tidak tahu apakah gerakan shalat yang dilakukannya atau bacaan shalat yang diucapkannya termasuk rukun atau bukan. Apalagi kalau tidak tidak tahu dasar haditsnya, tentu saja tidak mengapa. Insya Allah SWT shalatnya sah, yang penting dia telah belajar tata cara shalat dari ulama yang ahli. Dia tidak diwajibkan untuk tahu apakah dasarn...

Benarkah Olahraga Renang Sunnah Nabi?

Benarkah Olahraga Renang Sunnah Nabi? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu'alaikum Mohon berkenan ustadz menjelaskan tentang hukum syariah terkait dengan olah raga berenang : 1. Benarkah berenang itu merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW? Kalau memang merupakan sunnah, adakah dalil tentang hal itu? 2. Kebanyakan kolam renang mengharuskan kita berenang dengan hanya menggunakan celana renang. Dan itu berarti kita membuka aurat? Apakah hal ini bisa disebut darurat dan ada pengecualian? Mohon penjelasan dari ustadz terkait dengan masalah berenang ini.  Terima kasih ust Wassalamu'alaikum.. Jawaban : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, A. Dalil Terkait Renang Kalau kita telusuri memang ada beberapa hadits Nabi SAW yang menyinggung masalah berenang ini. Di antara hadits itu adalah hadits berikut ini : كُلُّ شَئْ ٍلَيْسَ فِيْهِ ذِكْرُ اللهِ فَهُوَ لَهْوٌ وَلَعِبٌ إِلاَّ أَرْبَعٌ مُلاَعَبَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ وَتَأْدِيْبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ وَ...

Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana?

Ahli Sunnah wal Jamaah, yang Mana? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu alaikum, Ustadz yang dirahmati ALLAH, sekarang ini banyak aliran-aliran yang semua mengaku sebagi ahli sunnah waljamaah, dan menganggap kelompok mereka yang benar. Saya yang awam jadi bingung mau ke kelompok yang mana mau bergabung. Di antaranya ada Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Salafiah, dan Jamaah Tabliq. Terus terang saya takut bila salah pilih. Mohon Ustadz jelaskan. Wassalamu alaikum, Jawaban : Assalamu 'alaikum warakamatullahi wabarakatuh, Sebenarnya boleh dibilang bahwa kesemua kelompok yang anda sebutkan itu termasuk kelompok ahlussunnah wal jamaah. Yaitu kelompok yang masih berpegang teguh sunnah (syariat) nabi Muhammad SAW dan apa-apa yang telah diteruskan oleh jamaah (para shahabat nabi SAW). Penyebutan istilah itu biasanya diidentikkan sebagai lawan dari aliran-aliran sesat pada masalah aqidah, sehingga merusak dasar keimanan. Adapun dasar aqidah keempat kelompok itu masih di dalam k...

Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah

[Aqidah] Banyak sekali tulisan ulama tentang akidah yang harus diyakini semua umat Islam bahwa Allah tidak memerlukan tempat, sebab Allah telah eksis sebelum Dia menciptakan segala tempat. Allah tidak di atas, tidak di bawah, tidak di arah mata angin. Aqidah Ahlussunnah ALLAH ADA TANPA TEMPAT Sudah ah, males melayani debat. Ini saja cukup untuk pegangan Ahlussunnah wal jamaah. Ini aqidah kami. Dalil dalil dan perdebatannya sangat panjaaaang tapi gak bagus disuguhkan untuk umum (fb/awam), biarkan tersimpan di kitab sebagai konsumsi para kyai/ustad/santri. Ini saja cukup untuk awam : نعتقد ان الله استوى على العرش Kita meyakini Allah beristiwa di atas arasy. ﻭﺃﻧﻪ ﻣﺴﺘﻮ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺮﺵ ﻋﻠﻰ اﻟﻮﺟﻪ اﻟﺬﻱ ﻗﺎﻟﻪ ﻭﺑﺎﻟﻤﻌﻨﻰ اﻟﺬﻱ ﺃﺭاﺩﻩ اﺳﺘﻮاء ﻣﻨﺰﻫﺎ ﻋﻦ اﻟﻤﻤﺎﺳﺔ ﻭاﻻﺳﺘﻘﺮاﺭ ﻭاﻟﺘﻤﻜﻦ ﻭاﻟﺤﻠﻮﻝ ﻭاﻻﻧﺘﻘﺎﻝ ﻻ ﻳﺤﻤﻠﻪ اﻟﻌﺮﺵ ﺑﻞ اﻟﻌﺮﺵ ﻭﺣﻤﻠﺘﻪ ﻣﺤﻤﻮﻟﻮﻥ ﺑﻠﻄﻒ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻭﻣﻘﻬﻮﺭﻭﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻀﺘﻪ Dia beristiwa di atas arasy sebagaimana yang Dia firmankan, dengan arti yang Dia kehendaki, tanpa persentuhan, tanpa menempati benda, tanpa menetap di...

Sudah Ada Quran dan Sunnah, Kenapa Masih Harus Ijtihad?

Sudah Ada Quran dan Sunnah, Kenapa Masih Harus Ijtihad? Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA Pertanyaan : Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Mohon kiranya ustadz membahas topik penting satu ini, karena banyak sekali orang bertanya, baik karena benar-benar tidak tahu atau pun karena kurang ilmu, mengapa kita masih butuh ijtihad yang dilakukan oleh manusia? Tidakkah cukup bagi kita menggunakan petunjuk langsung dari Allah SWT? Allah SWT telah menurunkan wahyu Al-Quran dengan ayat-ayat yang jelas, sebagaimana tertera pada ayat-ayat berikut ini : الر تِلْك آياتُ الْكِتابِ وقُرْآنٍ مُّبِينٍ Alif, laam, raa. ini adalah ayat-ayat Al-Kitab, yaitu Al Quran yang memberi penjelasan. (QS. Al-Hijr : 1) Bukankah Al-Quran merupakan kitab yang sempurna, tidak ada satu pun yang tidak terdapat di dalam Al-Quran? مّا فرّطْنا فِي الكِتابِ مِن شيْءٍ Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab. (QS. Al-An’am : 38) Bukankah Rasulullah SAW sudah mewariskan dua pedoman, yang selama kita berpegang-teguh pad...